JAKARTA, Berita HUKUM - Ketua Umum DPP Badan Koordinasi Muballigh (BAKOMUBIN), Prof Dr KH Deddy Ismatullah menyampaikan rencana kerja membentuk Muballighpreneur, demikian pernyataannya pada awak media, di sela kegiatan seminar 'Pemberdayaan Ekonomi Ummat Berbasis Masjid dan Pesantren' di Jakarta, Kamis (15/3).
Adapun seminar dilangsungkan di gedung Nusantara V, kompleks Parlemen yang di laksanakan oleh DPP BAKOMUBIN, Dalam kesempatan tersebut, panitia juga menghadirkan OJK dan HKTI untuk sharing ide bisnis pada para Muballigh.
Prof Deddy Ismatullah menjelaskan tentang pribadi Rasulullah yang menjalankan dakwah dan bisnis secara signifikan. "Rasulullah SAW bisa berdakwah dan menjalankan bisnis dengan baik," jelasnya, Kamis (15/3).
Itu yang akan dijadikan contoh untuk para muballigh kita. "Jadi nanti muballigh kita tidak menerima amplop, tetapi muballigh kita yang memberikan amplop," kata Prof Dr KH Deddy Ismatullah.
Untuk itu, sambungnya muballigh kita akan dibekali kemampuan bisnis, seperti mengolah sampah plastik yang di lakukan M Baedhowi salah satu Pengurus DPP BAKOMUBIN.
"Di tangan Mohammad Baedhowi sampah dapat di ubah menjadi harta karun, beliau menciptakan mesin pengolahan sampah dan menghasilkan cacahan biji plastik berkualitas ekspor," urainya.
Usaha ini bisa di lakukan para Muballigh di masjid atau pesantren,
bisa di awali dari mengumpulkan sampah plastik hingga memiliki mesin sendiri dan melakukan pengolahan sampah sendiri
Baedhowi sendiri banyak meraih penghargaan nasional maupun
international dari ide bisnis dilakukannya. Dengan lahirnya
MUBALLIGHPRENEUR kita tidak bergantung pada tenaga kerja asing dalam mengelola negeri.
"Kita akan menjalankan dakwah, pengembangan ekonomi kerakyatan dan kehidupan sosial yang lebih baik," ungkap Prof Deddy, yang juga merupakan guru besar UIN dan pimpinan Ponpes Syamsul Ulum di Sukabumi.
"Kegiatan ini juga sekaligus melaunching Gerakan Shadaqah Sampah dan MoU kerjasama dengan HIPMI-OJK-HKTI sebagai langkah awal BAKOMUBIN untuk pemberdayaan ekonomi Ummat," ungkap DR Anwar Sanusi Adi Wijaya selaku ketua Sterring commitee.
Sementara, kegiatan ini di awali dengan Keynote speech dari ketua MPR RI yang mengkaitkan pentingnya semangat nasionalisme Pancasila dan kewirausahaan sebagai upaya melahirkan bangsa yang mandiri dan tidak tergantung negara negara lain.(wa/bh/mnd) |